Sabtu, 15 Juni 2019

Modal Auxiliary verbs, Adjective and adverbs, connector, active vs passive voice

1. Modal Auxiliary Verbs atau sering dikenal juga dengan istilah Secondary Auxiliary Verbs merupakan kata kerja bantu yang memberikan arti tambahan pada Main Verbs dalam kalimat. Fungsinya untuk mengekspresikan willingness (kemauan) atau ability (kemampuan), necessity (kebutuhan), dan possibility (kemungkinan). Modal auxiliary ini terbagi atas shall, should, will, would, can, could, may, might, must, ought, need, dare dan used, tetapi yang akan kita bahas saat ini adalah can, could, may dan might.
Bagaimana perbedaannya dalam kalimat, serta apa fungsi dari masing-masing modals tersebut? Semoga artikel ini menjawab pertanyaan kalian agar kalian nggak bingung lagi ya 🙂
CAN
Can dalam bahasa Indonesia artinya dapat atau bisa. Modal “can” dapat berfungsi sebagai:
Showing ability (menunjukkan kemampuan)
~    I can cook Balinese food. (Saya bisa memasak masakan Bali.)
~    He can play football. (Dia dapat bermain sepak bola.)
Giving options (memberikan pilihan)
~    You can ask her to stay or let her leave. (Kamu bisa memintanya untuk tetap tinggal atau membiarkannya pergi.)
~    Every student can bring their own food or buy it from the stalls near the camp. (Setiap siswa dapat membawa makanannya sendiri atau membelinya dari kios-kios dekat perkemahan.)
Asking for permissions (meminta izin)
~   Can I borrow your pen? (Bolehkah saya meminjam pulpenmu?)
~   Can you trust me? (Bisakah kamu mempercayai saya?)
COULD
Could juga berarti dapat atau bisa. Dalam beberapa konteks, could berfungsi sebagai bentuk past tense dari can. Penggunaan could secara lebih lengkap adalah sebagai berikut.
Showing ability in the past (menunjukkan kemampuan di masa lampau)
~   I could play guitar well when I was in high school. (Saya dapat bermain gitar dengan baik ketika saya masih di sekolah menengah.)
~   Last year, we could meet somewhere easily. But now, we are far away. (Tahun lalu kami masih bisa bertemu dengan mudah dimana saja, tapi sekarang kami berjauhan.)
Asking for permission politely (meminta izin secara sopan)
Could biasanya digunakan dalam kalimat-kalimat yang berisi permintaan izin dalam menghadapi tamu, atau untuk orang yang lebih tua, baru kita kenal.
~   Could you please turn off the TV? I’m working right now. (Bisakah Anda mematikan TV? Saya sedang bekerja.)
~   Could I ask where the beach is? (Bisakah saya bertanya dimana lokasi pantainya?)
Showing probability (menunjukkan kemungkinan terhadap suatu hal)
~   She could be angry about that news. (Dia mungkin marah atas berita itu.)
~   They could be very rich, but they are not as smart as I think. (Mereka mungkin kaya, namun mereka tidak sepintar yang saya pikirkan.)
MAY
May berarti boleh atau diizinkan. Penggunaan may bisa kalian lihat disini.
Asking for permission politely (meminta izin secara sopan)
~   May I borrow your pen? (Bolehkah saya meminjam pulpen Anda?)
~   May he work here? (Bolehkah dia bekerja disini?)
Showing possibility (menunjukkan kemungkinan)
~  
You may forget the embarrassing incident tomorrow. (Kamu mungkin melupakan kejadian memalukan kemarin)
~    She may come here today. (Dia mungkin datang kesini hari ini).
MIGHT
Might adalah bentuk past dari May. Might dapat digunakan untuk menyatakan suatu kemungkinan yang lebih kecil terjadi daripada kemungkinan yang ada di May. Beberapa contoh di bawah ini dapat membantu Anda.
~    The teacher might come but it’s not sure at all.
~    I might not go with you tonight.

2.  Adjective And Adverbs
a. Adjective (kata sifat) adalah kata yang digunakan untuk menerangkan noun (kata benda) atau pronoun (kata ganti) yang dapat berupa orang (person), tempat (place), binatang (animal), benda atau konsep abstrak.
Contoh:
She’s an excellent singer.
I’ve got a new apartment.
Adverb (kata keterangan) merubah kata kerja, yakni kata keterangan menjelaskan bagaimana sesuatu dilakukan.
Contoh:
She learns quickly.
You can speak English well.
Adjective bisa ditempatkan sebelum kata benda.
Contoh:
This is a beautiful bird.
“This is a bird beautiful.” tidak benar.
Kata sifat memberikan informasi seperti ukuran (kecil, besar), bentuk (bulat, persegi), warna (kuning, hijau), kebangsaan (Cina, Polandia), dan opini (baik, buruk). Adjective tidak mengalami perubahan yang tergantung pada jumlah (tunggal atau jamak).
Contoh:
She has a cute puppy.
She has three cute puppies.
Perhatikan bahwa adjective (cute) tidak mengalami perubahan baik dalam bentuk tunggal (puppy) maupun jamak (puppies).
Adjective juga bisa ditempatkan setelah kata kerja tertentu seperti be, feel, look, dan taste.
Contoh:
I’m really happy today.
She’s got a new job so she feels great.
You look wonderful!
This chicken tastes delicious.
b. Adverb adalah kata keterangan. Adverbs dan adjective memiliki kesamaan. Jika ditinjau dari segi filsafat bahasa kedua kata ini diawali dengan kata “Ad” yang memungkinkan adanya arti “Add” atau “penambahan”. Jika adjectives menambahkan kejelasan arti pada kata benda (nouns), maka adverb menambahkan kejelasan terhadap kata kerja (verbs).

3.Connector
 Connector merupakan bagian dari transition words yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat selanjutnya. 

Contoh penggunaan connector : 
a.  Accurate referencing is essential for academic work, but it isn’t because of its immediately apparent to higher education. This essay will, therefore, examine why it is important for academic writing.

b. Reading aloud to young children stimulates their interest in books. Similarly, visiting libraries or book fairs has been shown to increase children’s readiness to engage with print.


4. Active vs passive voice
Kedua cara untuk mengekspresikan action dari sebuah subjek ini disebut Voices. Kedua jenis cara tersebut adalah:
  1. Active Voice
  2. Passive Voice
Contoh penggunaanya adalah seperti ini:
  • Dean sing a song (Active Voice)
    Dean menyanyikan sebuah lagu
  • A song is sung by Dean (Passive Voice)
    Sebuah lagu dinyanyikan oleh Dean
Untuk memahami perbedaan dari kedua voices tersebut, fokuskan perhatian pada subjek dan objek dari kedua kalimat. Di active voice, subjek kalimat melakakukan ‘tindakan’ terhadap objek kalimat tersebut. Sedangkan di Passive Voice sesuatu ‘dilakukan’ pada objek oleh subjek. Maksudnya tetap sama pada kedua voices tetapi susunan kata (subjek dan objek) berubah. Penempatan subjek dan objek di active voices akan ditukar jika dirubah menjadi passive voice.
Untuk lebih memahami perbedaan tersebut perhatikan contoh di bawah:
Active Voice Passive Voice
I wash the dishes The dishes are being washed by me
He bought a smartphone A smartphone was bought by him
Susunan subjek dan objek dalam kalimat diputar saat mengubah sebuah kalimat dari bentuk active voice ke passive voice atau sebaliknya.
Struktur general bentuk active voice dan passive voice dari kalimat yang sama adalah sebagai berikut:
Active Voice: Subjek + Verb + Objek
Passive Voice: Objek + Verb + Subjek
Selain susunan objek dan subjek yang diputar, bentuk verb dalam kalimat di kedua voices juga berubah. Di contoh kalmat di atas kamu bisa melihat ada perubahan pada main verb (wash, bought) juga auxiliary verb (are, was) dari kedua bentuk voices di atas.
  Sumber :
https://www.englishcafe.co.id/belajar-modal-auxiliary-verbs/
https://www.sederet.com/tutorial/penggunaan-active-and-passive-voice-dalam-bahasa-inggris/
https://blog.bahaso.com/pengertian-conjunction-dan-connector-beserta-fungsinya
http://www.belajaringgris.net/persamaan-dan-perbedaan-adjective-dan-adverb-13153.html